Senin, 27 Februari 2012

Pertanyaan itu tanda tanya

Diposting oleh fenty indrastuti di 04.32
Orang pasti akan bertanya "sekolah dimana/ kuliah dimana?" untuk menanyakan seseorang yang masih terlihat menenteng tas dan berpakaian seragam. Itu memang terdengar sebagai pertanyaan wajar dan umum. Tapi pertanyaan ini akan menjadi berbeda dirasakan oleh orang2 yang malu menyebutkan label sekolah mereka yang dirasakan kurang bonafit alias kurang terkenal. Level kebanggaan mereka bisa kita lihat saat mereka menjawab pertanyaan itu. Orang yang merasa tersinggung pasti akan menjawab dengan nada dengan oktaf paling rendah, berharap semutpun samar mendengar jawaban kita. Sebaliknya dengan orang yang bersekolah disekolah mentereng,pasti mereka akan menjawab pertanyaan itu dengan intonasi yang lantang dan jelas.

Pertanyaan lanjut dari sekolah, akan bersambung dipertanyaan "Kapan lulus?" Biasanya orang yang paling sensitif dari pertanyaan ini adalah mahasiswa tingkat akhir yang baru pusing mikir skripsi yang blm kelar2, ditinggal pembimbingnya pergi, skripsinya g dikoreksi2, revisiannya banyak, dan masalah persekripsi-an lainnya.

Kalau sudah lulus, desakan pertanyaan "Kerja dimana?" akan terdengar sebagai kalimat menantang bagi kita. Kita ditantang untuk membuktikan seberapa jauh ilmu kita bisa diaplikasikasikan untuk mengejar sekumpulan materi. Pekerjaan yang layak pun tak cukup untuk menghentikan pertanyaan2 itu. Dengan embel2 kata2 manis dan berputar-putar dari mulai menanyakan siapa teman yang lagi dekat, mereka akan mulai menanyakan"Kapan nikah?" yang sudah barang pasti terus menjejal ditelinga kita.
Tiba-tiba saya mulai merasa terganggu dengan pertanyaan2 wajib itu. Pertanyaan2 itu seolah mulai mengatur kehidupan ini untuk segera mengejar deadline kehidupan. Tentu bukan salah mereka, tradisi yang mengatur semua ini. Begitulah cara kita beramah tamah dan mengakrabkan diri. Tapi yang jadi pertanyaan adalah apakah hidup memang harus sesempurna seperti deretan pertanyaan yang seakan harus urut dari point satu ke point selanjutnya? Entahlah.. Biarkan diri kita sendiri yang menentukan jalan hidup kita karena diri kita lebih tau apa yang terbaik untuk diri sendiri.

4 komentar:

ULuLy mengatakan...

bner bgt.. bukan org lain yg menntukan jlan hdup dan masa dpan kita.. tpi Allah yg menentukan dan kita yang berusaha.. ^^

yuk mari berdoa dan berusaha untuk masa dpan kita.. . hehe..

fenty indrastuti mengatakan...

Cemungudh Cemungudh...
Yahhh,,,Meskipun terkadang omongan org slalu membuat sakit kuping :(

reztijuliedawati mengatakan...

iyeeeeeeeeeeeeeee....sainganq berattt ki..haha,, aq due blog tapi dah gag aaktif pentol...
malah aktif di tumblr aw..hmmm

fenty indrastuti mengatakan...

ahahha,,,jelas lah, ak kan saingan berat dlm hal apapun :D... Yo walopun blog e isine koyo diary jaman SD. hehe

Posting Komentar

 

my life...my story Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea